Masjid Dian Al Mahri adalah masjid yang dibangun dalam komplek Islamic center Dian Al-Mahri di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah shalat bagi umat muslim sehari-hari,
kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik
perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang berlapis emas.
Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum,
sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya
sekedar dijadikan tempat beristirahat.
Masjid ini, persisnya terletak di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, di tepi jalan antara Cinere menuju Sawangan.
Jalan ini sebetulnya bukan jalan utama. Aksesnya hanya cukup untuk dua
mobil yang berpapasan, tidak dipersiapkan untuk arus lalu lintas yang
padat. Tak heran, sejak masjid dibuka tahun 2006, serentak jalanan
Cinere-sawangan kerap macet.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Masjid
megah ini dilengkapi dengan taman luas yang tertata rapi. Lengkap
dengan koleksi berbagai tanaman bungan. Diekitar komplek masjid yang
menjadi bagian dari Islamic Center ini, ditanami begitu banyak tanaman
buah terutama pohon mangga dari berbagai jenis. Dengan rumput dan
tanaman taman yang tertata dan terawat rapi.
Masjid
ini boleh jadi menjadi salah satu objek yang begitu banyak d rekam oleh
kamera foto. Kubah masjid Masjid Dian Al-Mahri dilapisi emas murni 24
karat. Itu sebabnya masyarakat lebih familiar menyebutnya sebagai Masjid
Kubah Emas. Di seluruh dunia ini, tak banyak masjid yang seperti ini.
Hanya ada 8 buah, dan Masjid Dian Al-Mahri terbilang yang paling baru di
antara 8 Masjid Kubah Emas.Masjid megah nan indah ini kini menjadi Ikon
baru kota Depok.
Lokasi Masjid Dian Al-Mahri
Sejarah Masjid Dian Al-Mahri
Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten yang lama tinggal di Saudi Arabia. Beliau telah membeli tanah untuk masjid ini sejak tahun 1996 seluas 50 hektar. Pada waktu itu harga tanah Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu per meter perseginya. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu.
Dengan
luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini seluas 60 x 120 meter atau
sekitar 8000 meter persegi. Secara keseluruhan mampu menampung jemaah untuk pelaksanaan sholat sebanyak 15.000 jamaah, dan 20.000 jamaah untuk pelaksanaan majlis taklim. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.
Masjid ini di-arsiteki oleh Uke Setiawan. Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal.
Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20
meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter
bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam
masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan dari Italia seberat
8 ton. Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari
emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, menara, halaman dalam (plaza), dan penggunaan detil hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk,
untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah
gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada
bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang
menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid
didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Porselen
dan beberapa ornamennya khusus diimpor dari Italia. Langit-langit kubah
juga dilapisi lukisan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik pada
waktu sholat. Biru langit jika siang dan gelap berbintang jika malam
hari.
Aktivitas Masjid Dian Al-Mahri
Masjid
ini memiliki segudang aktivitas, termasuk majeis ta’lim. Dan khusus
selama Ramdhan masjid Dian Almahri menyelenggarakan serangkaian kegiatan
menyambut dan selama Ramadhan. Acara buka puasa bersama diselenggarakan
setiap hari di masjid ini. Selama menunggu datangnya waktu berbuka
puasa, diisi dengan tausiah dari ustadzh ustadzh kondang, setelah
pembacaan kitab suci Alqur’an, Tahlil dan Tahmid.
Buka
puasa diselenggarakan di gedung serbaguna dalam komplek masjid ini.
Sholat tarawih di masjid ini pun di imami oleh para ustadzh yang sudah
dikenal masyarakat. Ditambah lagi dengan acara Istighotsah, zikir
bersama, tadarus, dan i’tikaf.
Dengan
kemegahan dan kemewahan masjid ini ditambah dengan segudang
aktivitasnya. Menjadikan masjid ini magnet baru sebagai tujuan wisata
religi bagi kaum muslimin dari berbagai pelosok tanah air.
Tata tertib
Berikut tata tertib yang harus dipatuhi saat berkunjung ke masjid ini :
- Sepatu dan sandal diletakkan di tempat yang telah ditentukan, tidak diperkenankan membawa sepatu dan sandal ke dalam majid.
- Dilarang membawa makanan dan minuman ke areal masjid. Jamaah yang akan makan dan minum dipersilahkan mengambil tempat di Gedung Serba Guna Dian Al- Mahri (semacam aula).
- Anak dibawah usia 7 tahun yang tidak melakukan kegiatan ibadah, tidak diperkenankan memasuki masjid dan disediakan tempat di gedung serba guna.
- Dilarang membuang sampah sembarangan.
- Setiap muslim, memasuki masjid harus dalam keadaan aurat tertutup.
- Toilet kaum ibu tersedia disamping gedung serba guna.
- Tidak diperkenankan mengambil foto di dalam masjid. Kilatan lampu kamera akan mengganggu kekhusukan jamaah yang sedang beribadah.
- Dilarang menginjak rumput disekitar areal masjid.
- Jam buka masjid setiap harinya : a. 04.00 – 06.00 WIB b. 10.00 – 20.00 WIB.
- Setiap hari kamis, terhitung mulai 29 November 2007, kawasan Komplek Islamic Centre Dian Al-Mahri tertutup untuk umum. Hal ini dikarenakan : dilaksanakan pekerjaan sipil dan infrastuktur di kawasan masjid dan sekitarnya serta pembersihan secara menyeluruh kawasan masjid untuk persiapan hari juma’at.
smoga aku bisa kesana...
BalasHapusArsitektur bangunannya bagus, indah dan asri. ane belum pernah ke sana sob :)
BalasHapusterima kasih masukannya,,, mudah2 kita bisa kesana,,
BalasHapus